This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 10 Juni 2011

KEKHAWATIRAN AKAN KELANGKAAN AIR BERSIH DI KABUPATEN MERAUKE

Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik, dan transportasi. Semua orang berhrap bahwa seharusnya air diperlakukan secara bijak, dan dijaga terhadap cemaran. Oleh karenanya dengan segala ketebatasan sumber air yang ada di Kabupaten Merauke, satu-satunya yang diharapkan selama ini hanya sumber air Rawa Biru.


Rawa Biru termasuk danau tadah hujan. Semua habitat yang hidup disana termasuk manusia bergantung padanya. Terhitung terdapat banyak hewan, tumbuhan yang hidup di daerah sekitar Rawa Biru, teridentifikasi ada 80 jenis binatang. Diantaranya endemic Papua, seperti kangguru lapang (Marcopulus agilis), kangguru hutan (Dacopis veterum), kangguru bush (Tylogale brujini), dan musang hutan (Dasyurus spartatus). Kerap Rawa Biru juga disebut sebagai penyangga bagi lingkungan dan manusia yang ada di Kabupaten Merauke. Karena Rawa Biru adalah salah satu sumber air yang tidak pernah kering.





Tetapi akhir-akhir ini terdengar sedikit banyak keluhan dari masyarakat sekitar bahwa kurangnya air bersih disekiar mereka. Contohnya saja sejumlah warga yang mendiami desa Rawa Biru mengeluhkan pemanfaatan air Rawa Biru yang tidak dapat merasakan air bersih karena dilakukan pengolahan oleh pihak instansi terkait.
Masalah lingkungan terkait keberadaan air permukaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rawa Biru – Torasi telah mengalami penurunan debit air. Antara lain disebabkan oleh pengambilan air yang makin banyak di musim kemarau, pembangunan tanggul jalan trans Irian dan meningkatnya lahan terbuka. Pengambilan air adalah untuk kebutuhan masyarakat. Sedangkan pembangunan tanggul jalan Trans Irian sebaliknya malah menutup aliran permukaan anak sungai dari sungai Torasi. Ini menyebabkan berkurangnya recharge area. Kondisi tersebut diikuti dengan perubahan lingkungan dalam DAS (Daerah Aliran Sungai). Akhirnya menyebabkan pendangkalan rawa, menurunnya debit, serta penurunan kualitas dan kuantitas air.
Disamping itu juga, Kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Pembabatan hutan dan penebangan pohon yang mengurangi daya resap tanah terhadap air turut serta pula dalam menambah berkurangnya asupan air bersih ini. Selain itu pendistibusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini.



Selain daerah rawa, sungai merupakan potensi sumber air minum jangka panjang. Tiga sungai besar yang sangat potensial adalah sungai Maro, sungai Bian, dan sungai Digul. Air pada sumber-sumber ini, sebaiknya tidak diambil secara besar-besaran, mengingat posisinya yang rentan terhadap adanya intrusi air laut.
Masyarakat pada umumnya tidak memahami prinsip perlindungan sumber air minum tingkat rumah tangga, maupun untuk skala lingkungan. Sedangkan sumber air baku dalam hal ini danau Rawa Biru, di fungsikan berbagai macam kegiatan sehari-hari, termasuk digunakan untuk mandi, cuci, dan lain-lain. Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa air hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk mengatasi masalah air minum secara bersama.
Air sebagai aset kehidupan perlu dijaga sebagai wujud kecintaan terhadap kehidupan. Pemanfaatan air yang tidak terarah menimbulkan bencana bagi kehidupan. Kolaborasi antara disiplin ilmu dan lembaga akan memberikan sinergi yang saling memberi manfaat sehingga kepentingan terhadap air yang saling bersebrangan dapat dihindarkan.
Sumber-sumber air semakin tercemar karena penggunaanya yang melebihi kapasitasnya untuk dapat diperbaharui. Kalau kita tidak mengadakan perubahan radikal dalam cara kita memanfaatkan air, mungkin saja suatu ketika air tidak lagi dapat digunakan tanpa pengolahan khusus yang biayanya melewati jangkauan sumber daya ekonomi bagi kebanyakan daerah.


Oleh karena itu, kejadian krisis air bersih yang melanda Kabupaten Merauke merupakan pekerjaan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasinya. Dan generasi muda yang ada saat ini yang bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar. Karena masyarakat berharap agar Rawa Biru tetap terjaga dan tetap menyediakan air untuk warga di Kota Merauke dan sehingga anak cucu mereka masih dapat menikmati air bersih dari Rawa Biru.
(By Ririn Anjarwani)

Apa Itu Sludge Thickening?

Sludge thickening adalah alat yang berfungsi untuk mengurangi kadar air (liquid) dalam lumpur, sehingga menambah kandungan solid (padatan) dalam lumpur.
Pabrik pengolahan air limbah pada umumnya menggunakan perangkat penebalan untuk meningkatkan konsentrasi padatan pada akhir langkah proses tertentu dalam proses lumpur aktif. Penebalan meningkatkan kandungan padatan lumpur dan mengurangi volume air gratis sehingga meminimalkan beban unit pada proses hilir seperti pencernaan dan dewatering.


Proses yang digunakan penebalan mencakup penebalan gravitasi, flotasi udara terlarut, sabuk penebalan gravitasi dan rotary drum penebalan. Jenis penebalan dipilih biasanya ditentukan oleh ukuran dari pabril limbah, hambatan fisik dan proses hilir.
Di pabrik pengolahan air limbah yang kecil, penebalan biasanya terjadi secara langsung di dalam tangki penyimpanan lumpur. Lumpur yang dikompersi di bagian bawah tangki hanya oleh gaya gravitasi, sedangkan di atas lapisan lumpur air keruh terbentuk, yang diambil dari tangki dan kembali ke inllet.
Peralatan mekanis tipe lumpur penebalan menggunakan proses fisik untuk berkonsentrasi lumpur dengan menghapus bagian air sehingga mengarah ke peningkatan jumlah presentase padat. Ada beberapa metode yang berbeda untuk mencapai hal ini dari semua pilihan yang tersedia, biasanya isi lumpur dapat ditingkatkan dengan 4-5 lipatan tergantug pada seberapa baik peralatan dioperasikan.



Metode mengandalkan pada prinsip gravitasi dapat diterapkan baik diobati primer dan bahkan limbah lumpur aktif. Hal ini biasanya dilakukan dalam tangki melingkar serupa di desain dibandingkan dengan tangki sedimentasi tanaman khas. Aliran lumpur berasal dari sistem aerasi diarahkan ke pusat dengan baik dan desain sedemikian rupa sehingga ada cukup waktu penahanan yang cukup untuk menyelesaikan baik untuk mengambil tempat. Sampah yang dikumpulkan di bagian bawah tangki diperbolehkan untuk menetap, menjadi kompak dan kemudian dipompa keluar dari pipa outlet limbah bawah akan tetap baik digester atau sekunder dewatering. Biasanya ada bendung dan saluran unutk air diperjelas untuk keluar meluap dan menyapu lengan berputar dengan pisau akan berbalik kedalam gerakan melingkar untuk menciptakan efek pengadukan lambat. Hasilnya adalah bahwa dengan melakukan ini, maka akan memastikan bahwa kekompakan akan terjadi dan mendapatkan lumpur untuk melakukan perjalanan ke bawah. Kadang-kadang proses dapat ditingkatkan dengan memperlambat laju umpan sementara desain harus benar merencanakan untuk memberikan waktu penahanan yang cukup.




Penebalan Flotasi

Flotasi penebalan dianggap sebagai proses perbaikan metode dan pada dasarnya menggunakan prinsip yang sama seperti disebutkan sebelumnya seperti sistem DAF. Untuk rekap kembali, apa yang dilakukannya adalah bahwa udara tekanan diperkenalkan ke saluran makanan yang masuk dan kemudian ini dialihkan ke sebuaj kapal tekanan untuk memaksa udara untuk larut dalam air. Setelah itu, aliran akan perlahan-lahan dilepas sehingga saat terkena tekanan atmosfir, udara yang terlarut akan menjadi terdispresi halus gelembung membawa bersama-sama dengan lumput itu mengambang ke atas. Metode flotasi biasanya diterapkan untuk limbah lumpur aktif dan efisiensi sistem biasanya memperhitungkan udara terhadap padat dan kadang-kadang penambahan koagulan atau polimer digunakan untuk membantu dalam proses pemisahan. Parameter lain yang perlu dipertimbangkan terutama tingkat pembebanan tentang bagaimana aliran masuk dapat disesuaikan atau diturunkan kebawah sehingga udara terhadap padat ditingkatkan. Selain itu, menetap karakteristik limbah padat diukur dalam nilai SVI juga faktor lain yang menentukan efisiensi unit. Jelas semakin rendah SVI (dibawah 50), lebih baik mendapatkan dan ini adalah kondisi yang paling ideal untuk mendapatkan pemisahan yang baik.


Centrifugal Penebalan
Metode ini sering digunakan untuk limbah padat yang berasal dari proses pengolahan biologis pertumbuhan tersuspensi. Secara umum dapat digunakan bersama-sama dengan pengental gravitasi untuk lebih berkonsentrasi dan meningkatkan kadar padat. Seperti disebutkan sebelumnya bukan hanya memainkan peran dan fungsi untuk mengentalkan lumpur, tetapi membantu dalam proses dewatering juga.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More